rollink shocktherapy
"rollinkorg79@yahoo.com"
Lokasi:
Perusahaan: ROLLINK // DELIGHTER
Pekerjaan: CLOTHING.......
.
{STSetia/febri}
rollink shocktherapy
"rollinkorg79@yahoo.com"
Lokasi:
Perusahaan: ROLLINK // DELIGHTER
Pekerjaan: CLOTHING.......
Ngawi – Lagi-lagi konser band ST 12 rusuh. Kali ini terjadi di Ngawi, Jawa Timur. Puluhan orang terpaksa dievakuasi karena terjepit penonton lainnya. Suasana semakin panas setelah sang vokalis band Cherly melantunkan tembang-tembang hitnya seperti Puspa dan Cari Pacar Lagi.
Konser group Band ST 12 yang berlangsung di Stadion Ketonggo Ngawi berlangsung ricuh. Dua penonton luka serta mobil Xenia milik rombongan ST 12 kaca pecah kena lemparan batu.....
Kegaduhan di Stadion Ketonggo itu sebenarnya sudah terjadi sebelum konser dimulai. Ribuan penonton yang tidak kebagian tiket memaksa masuk dan membobol pintu samping stadion karena panitia hanya menyediakan sebanyak 11 ribu tiket. Sedangkan kapasitas stadion yang hanya mampu menampung sekitar 10 ribu pengunjung dipaksa menampung sekitar 14 ribu penonton.
Dua penonton yang mengalami luka di kepala akibat lemparan batu tersebut yakni Jaenuri (24) dan Ibnu (3) keduanya warga Desa Dawu Kecamatan Paron terpaksa diperban kepalanya karena mengalami pendarahan.
"Wong saya lagi jalan di samping panggung kok banyak lemparan batu dari belakang panggung, benjol semua ni kepalaku," jelas Jaenuri Sabtu (7/1/008) dini hari ini usai konser berakhir.
Sementara itu Adytia selaku Rut Manager group Band ST 12 kepada detiksurabaya.com usai pertunjukan menjelaskan bahwa kejadian pelemparan batu tersebut karena kurang optimalnya pengamanan dari kepolisian dan mengharap kejadian seperti ini gak terjadi lagi.
"Kalau insiden saat konser sih dah biasa ya, tapi kalu di Ngawi ini ya dari segi pengamanan yang kurang optimal," jelas Aditya.
Dari pantauan detiksurabaya.com, konser ST 12 yang berlangsung di Stadion Ketonggo dihadiri oleh sekitar 15 ribu pengunjung dengan membeli prodak IM3 seharga Rp 11 ribu.
Namun di atas pagar stadion belakang panggung ratusan penonton tidak beli tiket berjajar berusaha melompat saat group Band ST 12 baru menyanyikan satu lagu pada pukul 22.00 WIB dan melempari orang - orang yang lalu lalang di belakang panggung.{STSetia/febri}
Konser musik grup band ST 12 di Jepara, Jawa Tengah, Selasa (23/12) malam, diwarnai kericuhan. Awalnya konser yang diimbangi dengan aksi panggung yang atraktif dari para personelnya itu mendapat sambutan meriah.
Kericuhan mulai terjadi ketika ST 12 membawakan lagu terakhir mereka. Terjadi baku pukul di tengah lapangan dan sempat terjadi ketegangan. Polisi langsung mengejar pelaku keributan dan mengamankan dua pemuda yang diduga berkelahi setelah sebelumnya diawali lemparan batu.
Salah satu pemuda mengalami luka serius di bagian kepalanya dan langsung dibawa ke rumah sakit. Situasi mulai berangsur pulih setelah sejumlah aparat ditempatkan di tengah penonton.{STSetia/febri}
Grup musik yang berasal dari Kota Kembang Bandung, beraliran pop melayu ST12 mampu mengguncang dan memacu adrenalin ribuan pengemarnya pada Senin (8/12) malam saat tampil di pusat hiburan Medan Fair, Lapangan Tapian Daya, Medan.
Ribuan penonton langsung memadati kawasan pusat hiburan tersebut untuk melihat aksi band yang digawangi Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), Ilham Febry alias Pepep (drum), dan Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar).
Kehadiran ribuan penonton ini sempat membuat kesulitan para personil ST12 turun dari bus. Untunglah kesigapan petugas akhirnya bisa meloloskan Charly dkk untuk menghentak panggung sekitar pukul 21.00 WIB.......
Namun, di aksi panggung ini pihak keamanan tidak mampu membendung ribuan penonton yang nekat melompati pagar pembatas untuk menyaksikan lebih dekat aksi ST12. Alhasil area steril pihak keamanan dan wartawan harus ditinggalkan. Bahkan sang vokalis pelantun lagu SKJ ini pun mengakui konser 'luar biasa' mereka.
"Ini konser yang cukup luar biasa dan kita puas sekali bisa tampil di Medan. Sangat beda dengan aksi kami sebelumnya. Ini sangat luar biasa, fansnya benar-benar banyak sekali," tukas Charly.{STSetia/febri}
Selasa, 18 November lalu saat grup band ST 12 manggung di Banjarmasin terjadi keributan dan kerusuhan.
Akibat kerusuhan tersebut terjadi insiden penusukan yang ditengah penonton, yang berujung pada dua orang tewas.
Menanggapi musibah itu, para personel grup band pemilik hits 'Puspa' tersebut merasa prihatin dan berniat membantu keluarga korban.....
"Rencananya kita mau membantu korban, belum tahu bantuan dalam bentuk apa," kata manajer ST12, Bibit, di Studio Antv, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (20/11/2008).
Dengan adanya kejadian di Banjarmasin ini, manajemen dan anggota ST 12 mengaku sangat terpukul dan berharap tak akan terjadi kembali insiden berdarah itu dikemudian hari. "Kita berharap semoga nggak ada lagi kejadian seperti kemarin di Banjarmasin," tambah sang gitaris ST 12 Pepeng.
Grup band Indonesia beraliran pop melayu, ST12, mengungkapkan keprihatinannya atas meninggalnya dua penggemar mereka saat pertunjukan grup band tersebut di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (18/1) lalu.
Hal itu diungkapkan manajer ST12, Bibit, usai mendampingi ST12 yang mengisi acara Klik sebagai bintang tamu di Studio Anteve, kawasan Cawang, Jakarta Timur, Kamis (20/11)......
Bibit, dalam perbincangan dengan wartawan, mengharapkan, semoga peristiwa seperti itu bagi pihak ST12, adalah yang terakhir dan berharap jangan sampai terulang lagi dan jangan sampai ada korban lagi pada pertunjukan-pertunjukan mereka di masa datang.
"Dengan peristiwa penusukan yang menyebabkan kematian kedua penggemar ini, pihak ST12 turut belasungkawa dan akan memberikan bantuan secepatnya kepada pihak keluarga korban di Banjarmasin," kata Bibit memberi penjelasan soal bantuan yang sempat dipertanyakan.
Mengenai besaran dan bentuk bantuan yang akan diberikan, katanya, secepatnya akan dibahas.
Ia mengaku, ST12 sendiri baru mengetahui peristiwa ini setelah tiba kembali di Jakarta dan mendapat kabar pemberitaannya pun dari media televisi.
ST12 cukup tersentak kaget saat mengetahui peristiwa penusukan yang menyebabkan tewasnya kedua penggemarnya. "Ini karena baru pertama kali terjadi pada kami," tambahnya.
"Kita dari ST12 turut mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya dan juga berharap semoga tidak ada korban lagi dan tidak ada kejadian serupa di waktu yang akan datang," harap gitaris ST12, Pepeng.{STSetia\febri}
Kelompok musik sedang naik daun Andra and The BackBone, ST12, dan Ungu akan turut memeriahkan pergelaran musik Simfoni Untuk Bangsa, yang akan digelar di komplek Tugu Pahlawan, Surabaya, Senin malam (10/11), mulai pukul 19.30 WIB.
Konser musik untuk memperingati Hari Pahlawan itu, merupakan kegiatan tahunan, yang sudah digelar sejak 2006 oleh Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan PT. Djarum.
Corporate Communications Officer PT. Djarum, M. Budi Santoso, dalam siaran persnya, Minggu (9/11), menyatakan, Simfoni Untuk Bangsa sengaja dihelat di Surabaya dengan pertimbangan kota ini mempunyai jejak pahlawan yang sangat kental dan warisan semangat heroik yang diperlukan untuk terus mengobarkan semangat perjuangan bangsa.
"Kami sangat bangga dapat memaknai Hari Pahlawan di kota Surabaya guna mempersembahkan konser musik yang berkualitas dengan tema patriotisme namun dibawakan dengan segar oleh artis-artis dan grup band papan atas Indonesia," katanya.
Menurut Budi Santoso, pemilihan komplek Tugu Pahlawan Surabaya sebagai tempat penyelenggaraan konser sengaja dilakukan untuk mengenang aksi heroik arek-arek Suroboyo dalam merebut kemerdekaan.
Tahun ini, Simfoni Untuk Bangsa akan diisi penampilan sejumlah band dan artis dalam tiga sesi pertunjukan.
Pada sesi pertama akan tampil Andra and the Backbone, Sind3ntosca, Gisel Idol, dan kelompok Duo Percussion, menyanyikan lagu-lagu perjuangan dengan gaya dan semangat kaum muda.
Setelah itu, kelompok musik legendaris Koes Plus juga dijadwalkan bakal naik ke pentas untuk mengobati kerinduan penggemar di kota Buaya.
Puncak acara akan diisi penampilan grup band terpopuler saat ini, yakni ST12, dan Ungu, yang akan melantunkan lagu-lagu perjuangan sekaligus lagu-lagu idola kawula muda.
Acara diakhiri dengan pesta kembang api yang merupakan persembahan khusus untuk Warga Kota Pahlawan Surabaya.
Budi Santoso mengatakan, konser musik ini sangat tepat diselenggarakan di Surabaya sebagai Kota Pahlawan dan diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat perjuangan dan mengobarkan nilai-nilai kepahlawanan di dalam jiwa setiap anggota masyarakat.
"Kami berharap pertunjukan musik ini dapat menghibur dan memberi makna peringatan Hari Pahlawan tahun ini," katanya.
Simfoni Untuk Bangsa tidak hanya bisa disaksikan secara langsung di Komplek Tugu Pahlawan Surabaya, namun bisa juga dinikmati di layar kaca RCTI, yang akan melakukan siaran tunda pada pukul 22.00 WIB, pada hari yang sama.{STsetia/febri}
Konser musik bertajuk Simfoni Untuk Bangsa akan digelar di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya pada Senin (10/11) mendatang. Konser yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November.
"Konser musik ini sengaja dihelat di Surabaya dengan pertimbangan Kota Surabaya mempunyai nilai sejarah sebagai kota Pahlawan yang sangat kental dengan semangat heroik perjuangan bangsa," demikian ungkap Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surabaya, Heri Tjahjono di Surabaya, Jumat (07/11).
Menurut dia, konser musik kali ini akan menampilkan dua konsep pesta musik yang berbeda dengan menghadirkan penyanyi dan band-band pendukung yang sedang naik daun di dua lokasi yang berbeda.
Konser selain dimeriahkan dengan acara-acara menarik juga akan menampilkan grup musik ST12, Ungu, Andra and The BackBone serta Gisel Idol dan lain-lain.
Para musisi dan artis ibu kota tersebut akan tampil live di Tugu Pahlawan selama dua jam mulai pukul 22.15 WIB, dengan dipandu oleh duo MC Arie Untung bersama Magdalena.
Kehadiran bintang-bintang muda Indonesia pada peringatan Hari Pahlawan ini diharapkan dapat mewakili semangat generasi muda untuk tetap menumbuhkan semangat perjuangan yang telah dirintis oleh para Pahlawan.
Tujuan dipilihnya lokasi di Tugu Pahlawan tersebut juga tak lain ingin memperbaharui ingatan generasi muda bangsa akan perjuangan para pahlawan demi mencapai kemerdekaan bangsa.{STsetia/febri}
Ketidakharmonisan sepasang insan bercinta mengharuskan mereka memilih perpisahan sebagai jalan keluar. Sebuah rumah di kawasan Sentul City pun menjadi saksi bisu tentang Saat Terakhir yang menjadi judul lagu ke-3 di album Puspa dari ST12 yang dibuat video klipnya pada Kamis (30/10) kemarin.
Abimael Gandi selaku sutradara meramu adegan kisah cinta antara Charlie, sang vokalis, dengan Nadine Chandrawinata yang berakhir dengan kesedihan dan luka yang mendalam.
Sedikit berbeda dengan dua video klip terdahulunya dalam album yang sama, di mana nuansa riang dan nakal macam Puspa yang mengajak Luna Maya (model klip) untuk memalingkan cintanya, dan Cari Pacar Lagi yang dengan entengnya meninggalkan Wulan Guritno (model klip) dan mencari wanita lain.
Lagu Saat Terakhir kali ini terdengar lebih mellow, jauh dari nuansa riang menyentil namun tetap terasa benang merah warna musik khas dari ST12. Hal ini sangat mendukung Nadine untuk mengeluarkan ekspresi kesedihan seperti keinginan sang sutradara yang mengharapkan adanya kesatuan visual gambar utuh dan menyatu.
Video klip teranyar Saat Terakhir dari ST12 rencananya segera dirilis pada November mendatang.{STsetia/febri}
ST 12 emang hebat sampai2 acara konser di situbondo jawa timur tertib benget tapi masih ada sedikit tawuran.dan pada saat ST 12 keluar satu persatu dan yang pertama keluar adalah mz bucek,iwan.kaway dan yang membuat para penonton heboh pada saat datangnya mz pepeng,pepep dan yang lebih tambah heboh lagi ketika mz charlykeluar dengan menggunakan jeket "rollink"nya.
Dan semua anggota ST 12 menyanyikan lagu "ruang hidup, jalan terbaik, ATSL, jangan pernah berubah, saat terakhir, putri iklan, tak dapat apa apa, rasa yang tertinggal, cari pacar lagi, puspa, aku masih sayang" dan pada saat ST 12 konser ST 12 banyak mengeluarkan atraksi dan atraksinya adalah mz pepep yang bermain drum dengan lincahnya.dan mz pepeng dengan bermain gitar yang sangat hebatnya dan mz charly dengan jogetannya yang khas dengan kreasinya sendiri dan yang hebat adalah mz charly dan mz pepep berduet bermain drum pada saat konser / salah satu lagu yang di bawakannya.dan untuk "ST 12 is the best" dan salam STSETIA & ST 12....
Ada yang mengejutkan saat grup musik ST12 membawakan lagu Saat Terakhir dalam rilis albumnya di Pisa Cafe Menteng Jakarta Pusat, Kamis (3/7). Di atas panggung Charly, sang vokalis tidak dapat melanjutkan lagunya dan suasana dibuat hening oleh linangan air mata. Sesaat ia tersedu dalam pelukan Pepeng (gitaris), sebelum kemudian kembali melanjutkan aksinya.
Dengan sedikit merah dan sembab, Charly melanjutkan dengan lagu berjudul Puspa, yang sekaligus menjadi judul album terbaru ST12.
Ditanya usai tampil soal 'insiden' panggungnya itu, Charly mengaku larut terbawa dalam kesedihan hingga tak kuasa menahan air mata. Ia begitu teringat sosok Iman Rush, salah satu personel ST12 yang meninggalkan mereka pada Oktober 2005 lalu. Iman yang saat itu posisi gitar meninggal dunia saat promo tour album pertama mereka di Semarang.......
"Iman adalah pedoman hidup (kami), " ungkap Pepet mengenang. "Iman adalah inspirator yang menjadikan kami seperti ini," kata Charly menambahkan.
Ketika Iman tidak ada, ST12 memang cukup kehilangan. Dia memiliki pengaruh cukup besar bagi masing-masing personel yang lain, ungkap Charly.
Karenanya menurut Charly, ST12 harus terus bekarya dan terus berkeinginan untuk maju. "Mudah-mudahan dia senang melihat kita seperti ini," ungkap Pepet.
Album PUSPA yang dirilis hari ini sekaligus sebagai penghormatan bagi Iman, di mana salah satu lagu secara khusus didedikasikan untuk menghormati mendiang.{STsetia/febri}
Lewat album terbaru bertajuk PUSPA kelompok band ST12 mejajal pasar Asia Tenggara sebagai sasaran market musiknya. Grup beranggotakan tiga personel ini mencoba menawarkan warna musik pop melayu untuk pasar negara-negara satu rumpun itu.
"Karena kita mengusung warna musik pop melayu, jadi kita berusaha market di luar Indonesia. Kebetulan di negara Asia Tenggara masih banyak orang Indonesia, dan penduduknya masih serumpun," ungkap Pepet di sela acara rilis album di Cafe Pisa Menteng Jakarta Pusat (3/2).
Dengan mengawali pasar Asia Tenggara, itu artinya ST12 mengawali untuk go international. Menangapi hal ini Charly sang vokalis mengkaui obsesi bandnya untuk bisa diterima di pasar Internasional. Namun demikian baginya sukses di pasar Indonesia saja menjadi sesuatu yang membanggakan.
"Kalau di Indonesia menerima musik kami, itu sudah suatu kebanggaaan," ungkap Charly.
Bagi ST12 album ini merupakan album keduannya setelah sebelumnya meluncurkan album pertama dengan single hits Aku Sayang Padamu.
Menanggapi pilihan pada musik jenis pop melayu yang dianggap kampungan, Pepet mengungkapkan keoptimisannya. Meski dianggap musik 'murahan' namun kenyataannya pasar masih terbuka dengan pop melayu, baginya bermusik tidak ada gensi.
"Kalau boleh jujur, dengar musik dangdut aja kita turut goyang, kalau menurut kami tidak ada gengsi, meski pop melayu dianggap penikmatnya segmen menengah ke bawah," ungkap drummer yang bermarkas di Jalan Stasiun Timur Nomor 12, Bandung itu.{STsetia/febri}
Untuk Download Content Wallpaper, Screen Saver, Ketik :
Kirim SMS KE :
1061212052 | 1061212081 | 1061212051 |
1061212053 | 1061212050 | 1061212078 |
1061212079 | 1061212080 | |
|
1061221706 | 1061221707 | 1061221708 |
1061101918 | 1061101918 | 1061101918 |
Setelah single Puspa dari album kedua yang bertajuk PUSPA berhasil mendulang sukses, kini ST12 kembali menggeber single kedua bertajuk Cari Pacar Lagi. Single tersebut masih dalam proses penggarapan video klip, dengan model Wulan Guritno.
Diungkapkan oleh Charlie, vokalis ST12, Rabu (13/8), video klip dengan lokasi penggarapan di Setu Babakan Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebut berkonsep 'konyol' sesuai dengan tema lagu.
"Ini video klip yang beda, karena lebih dramatis dari sebelumnya. Dan kita berperan bukan sebagai diri kita," tuturnya.
Untuk konsep secara keseluruhan, ST12 mempercayakan semua pada sutradara Abimael Gandhi. "Kita hanya memberikan sedikit masukan dan sutradara menerjemahkan lagu dalam bentuk visual," urai Charlie.
Soal dipilihnya Wulan Guritno sebagai model didasarkan pada hubungan simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan dua pihak.
"Kita tahu siapa Wulan Guritno banyak penggemar, dengan melihat Wulan mereka juga akan lihat ST12," terang Pepep, drummer ST12.{STsetia/febri}
Kelompok musik pop asal Bandung, ST12, kembali meluncurkan album. Kali ini album mereka diberi tajuk PUSPA, yang sekaligus juga merupakan karya persembahan untuk menghormati almarhum gitaris Iman Rush.
"Di album kedua ini kami memasukkan satu lagu untuk menghormati mendiang Iman," kata vokalis Charly usai konser mini yang digelar di halaman Pisa Cafe Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/7).
Berjudul Saat Terakhir, lagu itu menjadi salah satu andalan album kedua ST12 sejak 2005, tepatnya ketika mereka mulai memasuki industri rekaman dengan meluncurkan album debut berjudul sama dengan nama band.
Dalam konser mininya, Charly, Pepep (drum), dan Pepeng (gitar), dengan dibantu sejumlah pemain tambahan (additional player), membawakan beberapa lagu yang diharapkan meraih hits termasuk Saat Terakhir dan Puspa, yang dijadikan judul album.
ST12 bermarkas di Jl Stasiun Timur No 12, Bandung. Mereka mulai dikenal penyuka musik pop di Tanah Air setelah meluncurkan album pertama dengan single hits Aku Sayang Padamu.
Untuk album PUSPA, band ini tidak lagi berjalan sendiri (indie) melainkan berada di bawah naungan label Trinity Production. Charly, Pepep, dan Pepeng pun dipercaya sebagai ikon LG untuk salah satu produk telepon genggamnya.
381
JUDUL LAGU | Monophonic | Polyphonic | Truetones |
ISABELLA | 1061101934 | 1061201934 | 1061301934 |
MEMUJAMU | 1061101935 | 1061201935 | 1061301935 |
BIARKAN JATUH CINTA | 1119191 | 1061201933 | 1061301933 |
PUSPA | 1061101156 | 1061201156 | 1061301156 |
KEBESARANMU | 1061101898 | 1061201898 | 1061301898 |
PUTRI IKLAN | 1061101153 | 1061201153 | 1061301153 |
SKJ | 1061101148 | 1061201148 | 1061301148 |
JUDUL LAGU | Kode |
ISABELLA | 1119185 |
Putri Iklan (New Version) | 1119190 |
BIARKAN JATUH CINTA | 1119191 |
PUSPA | 1119139 |
Kebesaranmu (Repackage) | 1119193 |
MemujaMU | 1119194 |
SKJ (New Version) | 1119192 |
ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitar).
Awalnya, keempat personel ini tak saling kenal, meski mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Mereka pun akhirnya resmi mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz.
Meski keempat personel ini memiliki aliran musik favorit yang berbeda, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock, namun mereka kompromi untuk membuat ST12 beraliran melayu.
ST12 terpaksa merilis album perdana mereka melalui jalur independent (indie) karena tak ada label yang mau menampung mereka. Sayang, pada bulan Oktober 2005, saat tur promosi album di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak.
Trinity Optima Production mulai melirik ST12 setelah album perdana, JALAN TERBAIK (2005), meraih sukses. Album kedua, P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman, dirilis di bawah label Trinity.{STSeti/febri}
Charly (vokal) merupakan grup band asal Bandung yang meroket pamornya lewat hit Aku Masih Sayang, di album kedua ini mereka tidak hanya sekadar mempertahankan konsep bermusik pop bercorak Melayu yang terasa easy listening.
”Tetapi dari 12 lagu yang ada di album kedua, kita mencampurkan beberapa aliran musik, seperti disko, reggae dan akustik,” kata Pepep, drummer sekaligus pemrakarsa terbentuknya ST 12, saat berbincang dengan Republika di Jakarta, Senin (12/5)......
Meski menyisipkan corak ‘asing’, Pepep menegaskan bukan berarti mereka meninggalkan identitas musikal ST 12 yang dikenal sebagai pengusung musik pop-Melayu. ”Kita hanya ingin mengambil segmentasi pendengar yang lebih luas,” kata musisi ini menerangkan seputar penyisipan musik disko dan reggae di album kedua ST 12.
”Harus kita sadari bahwa orang punya cara dan selera yang berbeda dalam menikmati musik. Ada yang butuh musik menghentak, mellow, atau minimalis ornamen yang mengedepankan harmonisasi. Semua itu yang kita suguhkan di album kedua ini,” kata Pepep menjelaskan kembali.
Sementara Charly van Houtten, vokalis ST 12, menambahkan bahwa warna musik disko dan reggae yang hadir d album kedua masih tetap mengedepankan identitas musikalisasi grup musik ini.
”Tetap ada unsur Melayunya,” kata pria yang memiliki cengkok vokal Melayu ini.
Charly mengungkapkan lagu yang dihadirkan dalam versi disko berjudul Cinta Jangan Dinanti-nanti. Selanjutnya tembang bertajuk Saat Kau Jauh (S.K.J) dikemas secara reggae. Selain kedua lagu tadi, masih ada dua lagu lagi yang dihadirkan dalam konsep baru ST 12. Kedua lagu tersebut berjudul saat terakhir dan Cinta Tidak Direstui. ”Keduanya kita hadirkan dalam konsep slow akustik. Artinya kita tidak hanya menghadirkan permainan akustik itu sebagai pembukanya saja, tetapi disajikan secara full akustik.”
Single andalanUntuk album kedua ST 12 justru menempatkan single berjudul Puspa sebagai lagu andalannya. Puspa ini merupakan kependekan dari Putuskan Saja Pacarmu. Tembang ini, kata Pepep, masih tetap ST 12 banget. ”Musikalisasinya masih tetap warna musik ST 12 asli dan masih terus dipertahankan. Saat orang mendengar lagu ini, maka mereka akan bisa mengenali bahwa ini adalah ST 12.”
Sebagai lagu andalan, Trinity Optima Production selaku label recording tempat ST 12 bernaung, secara khusus langsung membuatkan video klip untuk single Puspa. Dalam video klip ini dihadirkan aktris Luna Maya sebagai modelnya.
Charly menceritakan peran Luna dalam video klip Puspa ini sebagai perempuan yang sudah memiliki kekasih. ”Tetapi saya menyuruh dia agar memutuskan pacarnya, lalu saya meminta kepada dia untuk bilang I Love You kepada saya,” kata pria ini sambil tersipu malu saat menceritakan konsep dari video klip Puspa ini.
Sementara, Luna Maya, yang duduk di dekat ketiga personel ST 12, menjelaskan tentang perannya di video klip terbaru ST 12. ”Ini kan tuntutan profesionalisme kerja saja,” katanya singkat.
Untuk video klip Puspa ini, ST 12 dan Trinity memberikan kepercayaannya kepada sutradara Guntur. Clippers muda ini sebelumnya pernah menggarap video klip ST 12 yang berjudul Rasa yang Tertinggal. Sementara itu debut album ST 12 yang dilansir tiga tahun silam berjudul Aku Tak Sanggup Lagi menorehkan prestasi penjualan lebih dari 300 ribu keping.
Berkat penjualan tersebut, pihak Trinity memberikan penghargaan double platinum kepada grup yang menyingkat ST 12 dari nama lokasi di kawasan Bandung, yakni Stasiun Timur Nomor 12.
Walau kehilangan seorang personel, ST12 mampu bertahan dan mendulang sukses di album perdananya. Ciri khas ST 12 yang membawakan lagu melayu memang terasa mantap dibawakan Charly, sang vokalis, memang menjadikan ST12 band yang berkarakter.
album kedua ST12 ini banyak disukai oleh masyarakat indonesia. Kuping orang Indonesia mudah menyerap lagu-lagu dari ST12. Terbukti dalam waktu tiga bulan saja band ini berhasil menggondol Double Platinum. Selain copy albumnya menembus angka penjualan 150 ribu, RBT-nya pun diunduh sebanyak 1 juta.Kenang Iman Rush
JAKARTA INDONESIA,
KESETIAKAWANAN menjadi pedoman yang dipegang teguh oleh kelompok musik pop asal Bandung, ST12, ini dibuktikannya (Jumat, 4 Juli 2008), di Jakarta. Lewat acara launching album terbaru mereka bertajuk “PUSPA”, ST12 mencurahkan perasaannya kepada penonton tentang mendiang kawannya yang telah meninggal dunia, Iman Rush.
ST12 adalah grup band yang memiliki formasi awal dengan empat personel; Charly (vokal), Pepep (dram) dan Pepeng (gitar),dan Iman Rush (gitaris). Setelah ditinggal Iman Rush, ST12 tetap eksis berkarya dengan dukungan beberapa personal tambahan (additional player).
Dalam album teranyarnya, ST12 mengandalkan tembang “PUSPA” dan “Saat Terakhir” untuk meraih hits diblantika musik Indonesia. Diakui Charly, lagu “Saat Terakhir” merupakan persembahan ST12 untuk kawan mereka yang telah meninggal, Iman Rush.
Dalam konser sekaligus launching semalam, tak bisa dipungkiri, personel ST12 larut dalam kesedihan. Pemicunya adalah lagu “Saat Terakhir” yang membuat sang Vokalis meneteskan air mata.
Sebenarnya lagu “Puspa” bukan lagu dengan intonasi lambat dan mendayu-dayu, seperti kebanyakan lagu sedih. Lagu Puspa yang dibawakan sempurna oleh ST12 memiliki irama riang ala chacha. Liriknya pun jenaka. Simak saja syairnya; “Jangan jangan kau menolak cintaku, jangan-jangan kau tak trima cintaku. Putuskanlah saja pacarmu, lalu bilang I Love You padaku,” begitu penggalan lirik bagian reffrain lagu itu.
Bagi seluruh personel ST12, Iman Rush adalah sosok yang baik dan setia kawan. “Iman adalah pedoman hidup dan inspirator kami,” ujar Pepep.{STSETIA/FEBRI}
engine: blogger.com